Tuesday, 2 June 2015

My Love, and His Past

Jatuh cinta. Pada dasarnya semua manusia pasti akan, sedang, dan pernah mengalami hal itu. Tapi apakah manusia juga tahu apa itu cinta? Apa yang membuat mereka selalu merasa bahagia (pada awalnya) tapi selalu berlanjut dengan kecewa.

Aku pernah jatuh cinta. Dan saat ini juga. Aku pernah berkali-kali jatuh cinta dengan seseoang yang sama. Dan pernah juga sakit hati karena seseorang yang sama.

Aku tahu perasaan cinta itu sulit dan rumit. Apalagi jika cinta itu telah lama berbenak dihati namun selalu meninggalkan bekas luka yang akan selalu ada selama cinta itu ada. Mencintai dalam sakit. Bisakah kita benar-benar bisa menerima apa adanya pasangan kita? Meskipun dia tak selamanya membuat kita bahagia? Bisakah kita benar-benar akan selalu menyayanginya dan berusaha membahagiakannya walaupun kita tahu dia bukan yang terbaik untuk kita? Dan apakah kita benar-benar akan bisa menerima jika pada kenyataannya, dia masih menyayangi kekasih masalalunya sedangkan dia sendiri pernah menyatakan rasa sayangnya pada kita?

Aku tahu aku ini hanya pelampiasan perasaanmu yang saat ini tidak kamu inginkan. Aku tahu bahwa aku ini just runaway for you. Bukan aku yang bisa membuatmu lupa pada masalalumu, tapi memang kamu yang ingin aku ‘membuatmu melupakan masalalumu.’


Kadang aku berpikir, apakah aku memang pantas untuk kamu? Apakah aku ini layak jika disandingkan dengan sosokmu? Apakah aku ini cocok jika menggantikan kesempurnaannya dengan kesederhanaanku dihidupmu?
Aku tak mengerti. Benar-benar tak mengerti. Aku mencoba berpikir ulang kembali dengan mengingat semua pengorbanan sekaligus perjuangan yang kamu lakukan selama ini untuk mendapatkan hatiku. Aku sama sekali tidak pernah mencoba untuk membuka hatiku padamu apalagi membayangkan aku akan mencintaimu seperti ini. Aku tak pernah menginginkan hal ini terjadi dalam hidupku. Sungguh. Aku tak menginginkan perasaan ini! Perasaan yang aku tau sejak awal akan berbalik menyakitkanku.

Oh damn. Jika aku terus-terusan berpikir tentang kamu, bukan kebahagiaan lagi yang aku rasakan, tapi sebaliknya. Sakit!

Tapi aku sadar aku ini tidak sendirian. Mungkin kamu juga akan lebih sakit setelah tahu aku ini dekat dengan banyak lelaki. Meskipun kamu tahu mereka sahabatku, tapi kamu juga pasti akan ‘sedikit’ merasa cemburu. Aku minta maaf. Aku minta maaf untuk semua kejujuran yang dengan sadarnya aku lontarkan tanpa memikirkan bagaimana perasaanmu mendengar hal itu. Aku juga minta maaf, aku ini terlalu sering memainkan perasaanmu, sampai akhirnya aku sendiri yang menanggung akibatnya.
Sekali lagi, kini aku mencintaimu.


Kamu harus tahu bahwa saat ini hanya kamu yang bisa membuatku jatuh cinta dan setia akan perasaan yang aku rasakan saat ini.

No comments: