Suka? Iya. Sayang? Iya. Cinta? Entah, mungkin iya. Apakah kamu tau perasaanku
padamu? Apakah kamu memiliki perasaan yang sama? Maksudku, apa perasaanmu masih
sama ketika pertamakalinya kamu menyatakan perasaanmu kepadaku? Apakah kamu
masih mencintai mantan kekasihmu? Lalu kamu anggap apa aku? Kedekatan kita
selama ini??
Masih banyak pertanyaan yang (sebenarnya) ingin kutanyakan padamu. Tapi apa hak ku? Kita hanya sebatas teman kan? Mungkinkah kita melampauinya setelah kamu memberiku kenyamanan?
Masih banyak pertanyaan yang (sebenarnya) ingin kutanyakan padamu. Tapi apa hak ku? Kita hanya sebatas teman kan? Mungkinkah kita melampauinya setelah kamu memberiku kenyamanan?
Aku menyesal terlalu menunda-nunda berjalannya kisah cinta ini. Aku minta maaf, dan kamu pasti tahu kan apa alasannya? Aku harap kamu maklum. Semoga semua ini
Saat ini aku lelah, aku lelah merasa terus kamu permainkan. Hatiku bukan
layangan yang bisa kamu tarik ulur sesukamu. Aku juga punya perasaan, aku bisa
merasakan sakitnya. Apa kamu tak menyadari itu? Kita telah banyak melanggar
kesepakatan -__-
Aku tahu mungkin selama ini sakitnya aku adalah karma atas apa yang aku
lakukan padamu. Kita sama. Aku sadar, ketika kita memutuskan untuk mulai
menyayangi orang lain, pada dasarnya memang ada hal yang tidak bisa dilupakan
sepenuhnya dari masalalu. Aku sayang kamu. Dan aku tahu kamu juga sayang aku.
Tapi ya memang begitu. Nyatanya perasaanmu pada masalalumu jauh lebih besar
kan? Apa boleh buat.
Aku memang tak secantik masa lalumu, aku memang tak sebaik masa lalumu, aku
memang tak sesempurna masa lalumu, aku memang tidak sehebat dia. Aku tahu semua
yang kamu sembunyikan, aku tahu semua yang kamu tutupi. Aku tahu segalanya….
Masa lalumu masih menjeratmu, dan kamu pun tak ingin melepaskannya. Rayuan
manis, kata cinta, semua bisa saja kamu berikan padaku saat kamu mengenakan
topengmu. Tapi hatimu? Hatimu masih menginginkan masalalumu kembali. Apa kamu
tak menyadari betapa sakitnya aku? Apa kamu tak menyadari seberapa parah aku
terluka? Jika begitu aku bisa apa?
Baiklah, kali ini kita sepakat. Kita sepakat akan bekerja sama melupakan
masalalu seburuk atau seindah apapun itu. Tenang saja, maksudku bukan melupakan
sepenuhnya. Aku sadar diri bahwa kamu tidak mungkin bisa melakukannya, begitu
juga aku, aku tidak bisa menjanjikan hal itu. Kita akan berusaha. Ya, berusaha
berjuang bersama-sama.
Dengan saling mencintai tanpa hubungan seperti ini saja aku sudah bahagia.
Tetaplah seperti ini jika kamu lebih nyaman. Aku ikhlas. Aku rela kamu
permainkan. Terserah. Ini sudah menjadi resiko seseorang yang terlalu sayang
padamu. Rela menjadi bodoh! :)
No comments:
Post a Comment