Aku rasa setiap manusia akan selalu mengalami hal demikian.
Kapan saja. Apapun alasannya.
Berkali-kalipun kamu merasakannya, perlahan kamu akan mulai
merasa terbiasa. Terbiasa untuk disakiti, terbiasa karena terlalu sering
menangis, terbiasa untuk tetap sabar menghadapi ketidakpastian atau kepastian
yang menyakitkan.
Kamu akan tahu setelah kamu benar-benar merasakan apa itu
sakit hati...
Bagaimana rasanya, dan bagaimana kepahitannya.
Heartache...
Percayalah, hanya dirimu sendiri yang tahu cara dan bisa
menyembuhkan hatimu yang patah. Bukan orang lain. Jangan pernah berpikir bahwa
setelah kamu disakiti, kamu akan langsung mencari pelarian untuk menyembuhkan
lukamu. Bersabarlah, jika kesabaran itu tak kunjung membuahkan hasil, kamu
boleh lakukan apapun untuk melupakan semuanya. Dengan cara kamu sendiri. Tapi
kembali lagi, kamu tidak pernah sendiri, ada Allah, dan yang jelas akan selalu
ada orang-orang yang menyayangimu dan akan selalu mendoakan kebahagiaanmu.
Jangan melulu memikirkan dia yang telah menyakitimu. Jangan terus menerus
berharap bahwa dia akan berubah dan kembali lagi padamu. Jika memang itulah hal
yang membuatnya bahagia, kebahagiaan itulah yang terbaik untuk kita. Jika kita
mencintainya tulus, kita memang sudah seharusnya mendoakan kebahagiaannya kan?
Hanya saja, kita yang rela terluka karena cinta, akan senantiasa membiarkan
orang yang kita cintai mencari kebahagiaannya sendiri tanpa membutuhkan kita
sedikitpun.
Memang terkesan munafik jika kita berkata bahwa kita akan bahagia melihat orang yang kita cintai bahagia. Tapi percayalah, jika kita “benar-benar” menyayangi seseorang dengan tulus, jauh dilubuk hati kita yang paling dalam, kita akan mendoakan agar ia selalu bahagia. Meskipun bukan kita alasannya.
Memang terkesan munafik jika kita berkata bahwa kita akan bahagia melihat orang yang kita cintai bahagia. Tapi percayalah, jika kita “benar-benar” menyayangi seseorang dengan tulus, jauh dilubuk hati kita yang paling dalam, kita akan mendoakan agar ia selalu bahagia. Meskipun bukan kita alasannya.
Berpikir tentang mantan, tentang masalalu.
Terlalu banyak hal yang aku alami sekaligus aku pelajari dari hal itu. Dari dia aku semakin tau bahwa percaya sepenuhnya dengan seseorang bukanlah jaminan bahwa kita akan merasa aman, kita akan baik-baik saja dengan keadaan yang kita inginkan. Dari masalalu aku belajar bahwa berapakalipun kita mengenal orang baru, mulai menjalani hari dengannya, mulai mengukir kisah dan kenangan baru bersamanya, dan pada akhirnya itu terpisah, itu bukanlah sebuah akhir dari segalanya. Itulah proses yang sebenarnya. Merupakan tikungan dan bukan jalan buntu. Maybe its not sad or happy ending, but its a story.
Terlalu banyak hal yang aku alami sekaligus aku pelajari dari hal itu. Dari dia aku semakin tau bahwa percaya sepenuhnya dengan seseorang bukanlah jaminan bahwa kita akan merasa aman, kita akan baik-baik saja dengan keadaan yang kita inginkan. Dari masalalu aku belajar bahwa berapakalipun kita mengenal orang baru, mulai menjalani hari dengannya, mulai mengukir kisah dan kenangan baru bersamanya, dan pada akhirnya itu terpisah, itu bukanlah sebuah akhir dari segalanya. Itulah proses yang sebenarnya. Merupakan tikungan dan bukan jalan buntu. Maybe its not sad or happy ending, but its a story.
So, expectation is a root of heartache. Jangan terlalu
bergantung pada harapan (si)apapun. And dont entrusting your happiness on
someone else.
No comments:
Post a Comment