Friday 20 May 2016

Last But Not Least

SMA =

Dimulai dari pendaftaran, pengumuman diterima, masa-masa orientasi siswa. Pertamakali kenalan, suka-sukaan sesama teman, bahkan pacaran.

Guru nyebelin jadi bahan bullyan, guru asyik paling ditunggu waktu pelajaran, anak aneh jadi bahan bullyan yang menyenangkan, anak hits selalu jadi sorotan.

Semua hal terbaik dan terburuk yang terjadi di SMA. Semua masa-masa suram dan bahagia yang kita alami di SMA. Semua hal-hal yang jadi pengalaman pertama, mungkin sekaligus pengalaman terakhir.

Kisah indah tentang percintaan, salah paham antar sahabat yang menyebabkan musuh-musuhan, diem-dieman kaya anak kecil, sampai akhirnya ada yang mengalah untuk meminta maaf.

Selfie-selfie konyol setiap saat, kantin yang jadi tujuan waktu pelajaran kosong, UKS yang mendukung alasan sakit buat bolos upacara, spot-spot keren di sudut-sudut sekolah buat foto-foto.

Perlombaan event-event penting yang paling dinanti-nanti, HUT sekolah, acara classmeeting, sampai rapat kelas/organisasi yang rumit sekaligus penuh sabar menyatukan pendapat puluhan kepala.

Cerita horror tentang sekolah, salah satu murid yang kesurupan, gosip tentang siapa saja yang bisa jadi topik pembicaraan.

Jam 7 bukan patokan lagi buat berangkat sekolah, hukuman yang ga buat kapok ngulangin kesalahan, jam istirahat & pulang yang paling dinantikan, breafing guru or pulang gasik yang jadi hal ternikmat waktu sekolah.

Organisasi yang menyibukkan, kegiatan-kegiatan yang melelahkan, pulang maghrib udah jadi kebiasaan. And always, semester 2 yang penuh sama hari-hari sekolah ditemani hujan.

Diakhiri dengan kelas 3 yang super sibuk, waktu main dibatasi, liburan dipake buat belajar atau les ini itu, pulang sore garagara pengayaan, kadang harus berangkat lebih pagi buat tambahan pelajaran.

Sampai akhirnya = Ujian kelar, pengumuman kelulusan selesai, masa SMA berakhir.

After that?

PERGI.

 

Pada saat itu tiba, saat-saat semua entah kemana mencoba menggapai mimpinya. Percayalah, bukan berarti sudah tidak ada lagi aku di kehidupan kalian. :)

Pergi hanyalah saat aku melangkahkan kaki sejauh mata kalian tak lagi bisa memandang.

Pada intinya, saat aku pergi, aku akan selalu ada. Kita akan terus bersama. Mengingat semua kenangan dimanapun kita berada. Masih bisa melihat langit yang sama, walau dari tempat yang berbeda.

Tak semua hal yang membahagiakan itu hanya karena banyak hal yang kuimpikan lalu bisa untuk kuraih kan? tetapi justru karena hal yang sederhana, titipan Tuhan yang bisa membuatku merasa beharga.

Kebersamaan yang membuatku berfikir sebenarnya ada sisi lain dalam hidup ini yang patut kusyukuri dibalik keterbatasan. Its a best friends. Yes. Terimakasih untuk kalian, kalianlah yang telah menjadi bagian permanen dari kisah dihidupku. Dan atas takdirmu Tuhan, yang menempatku diantara mereka, semoga hidupku lebih bahagia, dan bermanfaat bagi mereka, aamiin 0:)

Love you all Guys, See you next time :)