Friday 23 October 2015

Maybe...


Mungkin ketika kamu berpikir bahwa kamu telah menemukan seseorang yang lebih baik dari dia, dan kamu memutuskan untuk meninggalkannya lalu mulai menjalani hidup barumu dengan orang lain, barangkali kamu telah lupa bahwa dia belum tentu lebih buruk dari orang yang baru saja mencuri hatimu. Bahwa tidak semua yang kamu pandang “lebih baik” saat ini, akan seterusnya baik hingga nanti.

Kadang yang terbaik justru yang bukan kita pilih. Tapi cintalah yang memilih kita untuk menentukan siapa yan akan kita cintai.

Tuesday 13 October 2015

Move On


Bisa saja aku sudah tidak cinta lagi terhadap kamu, tapi bukan berarti aku sudah mencintai orang yang baru. Move on adalah masalah waktu. Ia mengalir begitu saja tanpa perlu kita rencakan. Aku tidak mau move on secara terpaksa, karena itu hanya akan menyakiti diri sendiri kan (?)
Tapi aku hanya akan ‘sekedar’ mengingatmu terus sampai aku bosan, hingga saatnya perasaanku berubah menjadi hal yang biasa saja terhadap kamu. Tidak ada lagi cinta. Karna bagaimanapun, melupakanmu atau berusaha menghapus ingatan tentang kita (dulu) adalah hal yang mustahil. Dan mau seperti apapun, semua orang tidak bisa menyangkal bahwa kamu adalah ‘kenanganku’.

Move on itu sesimple kita masih bisa menjalani hidup dengan baik-baik saja, diwarnai canda tawa dengan kebahagiaan yang selayaknya, tanpa perlu ada lagi “dia” dikehidupanmu.

Apa bedanya hidup bahagia seperti saat belum mengenalmu? I’m never want to forget you, only have to do is move on! ;)

Wednesday 2 September 2015

Cinta...


Cinta memang tak singkat. Bahkan lebih dari apapun yang pernah kita tahu. Ia bisa jadi lebih bermakna jika kita jabarkan lebih luas. Ia bisa jadi lebih berarti jika kita kaji lebih dalam.
Cinta, ia tak pernah memandang “siapa” atau “bagaimana”. Semua sama dimata cinta. Hanya saja, kita yang perlu untuk memahaminya lebih dari apa yang pernah kita rasakan.

Saturday 8 August 2015

Brokenheart... (part II)


Broken heart...
Aku rasa setiap manusia akan selalu mengalami hal demikian. Kapan saja. Apapun alasannya.
Berkali-kalipun kamu merasakannya, perlahan kamu akan mulai merasa terbiasa. Terbiasa untuk disakiti, terbiasa karena terlalu sering menangis, terbiasa untuk tetap sabar menghadapi ketidakpastian atau kepastian yang menyakitkan.
Kamu akan tahu setelah kamu benar-benar merasakan apa itu sakit hati...
Bagaimana rasanya, dan bagaimana kepahitannya.

Heartache...
Percayalah, hanya dirimu sendiri yang tahu cara dan bisa menyembuhkan hatimu yang patah. Bukan orang lain. Jangan pernah berpikir bahwa setelah kamu disakiti, kamu akan langsung mencari pelarian untuk menyembuhkan lukamu. Bersabarlah, jika kesabaran itu tak kunjung membuahkan hasil, kamu boleh lakukan apapun untuk melupakan semuanya. Dengan cara kamu sendiri. Tapi kembali lagi, kamu tidak pernah sendiri, ada Allah, dan yang jelas akan selalu ada orang-orang yang menyayangimu dan akan selalu mendoakan kebahagiaanmu. Jangan melulu memikirkan dia yang telah menyakitimu. Jangan terus menerus berharap bahwa dia akan berubah dan kembali lagi padamu. Jika memang itulah hal yang membuatnya bahagia, kebahagiaan itulah yang terbaik untuk kita. Jika kita mencintainya tulus, kita memang sudah seharusnya mendoakan kebahagiaannya kan? Hanya saja, kita yang rela terluka karena cinta, akan senantiasa membiarkan orang yang kita cintai mencari kebahagiaannya sendiri tanpa membutuhkan kita sedikitpun.

Tuesday 2 June 2015

My Love, and His Past

Jatuh cinta. Pada dasarnya semua manusia pasti akan, sedang, dan pernah mengalami hal itu. Tapi apakah manusia juga tahu apa itu cinta? Apa yang membuat mereka selalu merasa bahagia (pada awalnya) tapi selalu berlanjut dengan kecewa.

Aku pernah jatuh cinta. Dan saat ini juga. Aku pernah berkali-kali jatuh cinta dengan seseoang yang sama. Dan pernah juga sakit hati karena seseorang yang sama.

Aku tahu perasaan cinta itu sulit dan rumit. Apalagi jika cinta itu telah lama berbenak dihati namun selalu meninggalkan bekas luka yang akan selalu ada selama cinta itu ada. Mencintai dalam sakit. Bisakah kita benar-benar bisa menerima apa adanya pasangan kita? Meskipun dia tak selamanya membuat kita bahagia? Bisakah kita benar-benar akan selalu menyayanginya dan berusaha membahagiakannya walaupun kita tahu dia bukan yang terbaik untuk kita? Dan apakah kita benar-benar akan bisa menerima jika pada kenyataannya, dia masih menyayangi kekasih masalalunya sedangkan dia sendiri pernah menyatakan rasa sayangnya pada kita?

Aku tahu aku ini hanya pelampiasan perasaanmu yang saat ini tidak kamu inginkan. Aku tahu bahwa aku ini just runaway for you. Bukan aku yang bisa membuatmu lupa pada masalalumu, tapi memang kamu yang ingin aku ‘membuatmu melupakan masalalumu.’

Wednesday 20 May 2015

Hubungan Tanpa Status



Suka? Iya. Sayang? Iya. Cinta? Entah, mungkin iya. Apakah kamu tau perasaanku padamu? Apakah kamu memiliki perasaan yang sama? Maksudku, apa perasaanmu masih sama ketika pertamakalinya kamu menyatakan perasaanmu kepadaku? Apakah kamu masih mencintai mantan kekasihmu? Lalu kamu anggap apa aku? Kedekatan kita selama ini??
Masih banyak pertanyaan yang (sebenarnya) ingin kutanyakan padamu. Tapi apa hak ku? Kita hanya sebatas teman kan? Mungkinkah kita melampauinya setelah kamu memberiku kenyamanan?

Aku menyesal terlalu menunda-nunda berjalannya kisah cinta ini. Aku minta maaf, dan kamu pasti tahu kan apa alasannya? Aku harap kamu maklum. Semoga semua ini berakhir berjalan indah. Begitulah doaku.

Saat ini aku lelah, aku lelah merasa terus kamu permainkan. Hatiku bukan layangan yang bisa kamu tarik ulur sesukamu. Aku juga punya perasaan, aku bisa merasakan sakitnya. Apa kamu tak menyadari itu? Kita telah banyak melanggar kesepakatan -__-

Aku tahu mungkin selama ini sakitnya aku adalah karma atas apa yang aku lakukan padamu. Kita sama. Aku sadar, ketika kita memutuskan untuk mulai menyayangi orang lain, pada dasarnya memang ada hal yang tidak bisa dilupakan sepenuhnya dari masalalu. Aku sayang kamu. Dan aku tahu kamu juga sayang aku. Tapi ya memang begitu. Nyatanya perasaanmu pada masalalumu jauh lebih besar kan? Apa boleh buat.

Sunday 18 January 2015

Isi Hati

Terkadang, dalam memikirkan masa depan kita sering terlintas masa lalu yang begitu indah, yang memaksa kita untuk kembali mengingat-ingat kejadian pada masa itu.
Masa kecil yang selalu dipenuhi dengan sifat manja.
Masa sekolah yang tidak luput dari kebebasan dan canda tawa.
Serta masa remaja seperti sekarang ini yang semuanya telah ditumbuhi oleh benih-benih cinta.

Yah, inilah masaku.
Masa-masa dimana aku melihat berbagai permasalahan yang lebih sulit dari masa sebelumnya.
Masa dimana aku mendapatkan tanggung jawab yang lebih berat dari biasanya.
Masa dimana aku, dan para sahabatku, mengalami banyak perubahan dalam hidup. Yes, revolution.
Dimana kita mulai benar-benar membuat jalur tersendiri untuk meraih mimpi, mulai menyusun agenda sendiri untuk menggapai cita-cita, memiliki kaidah sendiri untuk menggambarkan kehidupan yang mapan dan bahagia.
Dimana kita semua akan merasakan cinta yang lebih besar dari sebelumnya, merasakan lelah dan rasa sulit yang tak pernah kita kira, menemukan banyak hal yang berbeda yang tak pernah kita duga.


LOVE. What you thing about it?
Apa yang kalian pikirkan tentang cinta untuk masa remaja seperti saat ini?
Sesuatu yang tak terduga, sesuatu yang istimewa, dan sesuatu yang membuat kita bahagia (atau sebaliknya)?
Sebuah rasa yang tak terbaca oleh hati, sebuah rasa yang tak terlihat oleh kasat mata, dan sebuah rasa yang tak diketahui bagaimana wujud ‘sebenarnya’?
Inilah hidup. Entah apapun alasannya, semua pasti akan dan pernah merasakan indahnya cinta. Without it, life is so flat. Kalaupun cinta itu membuat kita sakit, itulah resikonya. Walau bagaimanapun, sesuatu yang indah pasti juga ada sisi buruknya kan? Kita perhatikan saja sisi indahnya, jangan terlalu jauh memikirkan hal yang buruk, apalagi hal yang terjadi dimasalalu.  

Wednesday 7 January 2015

One day, we will fall in love

Suatu hari kita akan jatuh cinta. Mencintai yang benar kepada seseorang yang kita yakini akan selalu hidup bersama (mungkin selamanya).

Suatu saat kita akan jatuh cinta. Jatuh cinta yang bukan hanya sekedar kekaguman sesaat ataupun mencintai karena dia memiliki hal indah yang menjadi alasan.

Suatu saat kita akan jatuh cinta. Mencintai seseorang dengan tulus tanpa memaksa, mencintai seseorang dengan penuh tanggung jawab dan rasa nyaman.

Suatu saat nanti, kita akan jatuh cinta. Kita akan memiliki cinta yang lebih sempurna, lebih indah, dan cinta yang memiliki seribu keinginan untuk saling membahagiakan.

One day, we will fall in love :)

Saturday 3 January 2015

The Rain


Saat ini, aku hanya ditemani sang hujan. Aku merasa kesepian. Dan aku merasa aku tidak berdaya karena hujan. Aku rasa ada baiknya mengapa kita semua benci dengan hujan. Disatu sisi, ia membantuku untuk menyembunyikan teriakan keras hati kecilku. Tapi disisi lain, ia juga mengacaukan semuanya. Bisa jadi,tanpa  sisa.

Tapi aku yakin, dan akupun percaya. Bahwa Tuhan menciptakan hujan bukan hanya sekedar memberi nikmat bagi sang alam. Tapi juga hal yang lainnya. Mungkin juga, Tuhan memberikan kita semua kenikmatan yang lainnya yang tidak kita ketahui. Aku percaya, setiap kejadian, pasti akan ada hikmah indahnya. Aku yakin itu! Dan aku percaya pada Tuhan. Bukan yang lain.

Tapi, aku tak pernah menyangka jika pada akhirnya hujan melimpahkan semuanya. Ia memberi kedamaian, tapi juga memberi keresahan. Aku tak pernah marah pada hujan, apalagi Tuhan. Kita semua hanya perlu untuk memahami karakter masing-masing hal agar tahu bagaimana cara menyikapinya kan?


Life is never flat. Tergantung bagaimana seseorang membuat hidupnya tetap stabil :)