Seperti lirik lagu yang dituliskan oleh Bondan
Prakoso & Fade2Black . . .
Seperti kesan dan pesan yang ingin aku sampaikan
disini, untuk kalian para sahabat.
Dan untuk kesekian kalinya, izinkan aku untuk berkata
pada kalian :
Aku benci perpisahan
! Aku benci pada saat-saat dimana kita harus mengakhiri perjalanan kita disatu
jenjang pendidikan pertama – yang kita sebut : Sekolah.
Aku suka
hari ini. Hari terakhir dimana kita bisa tertawa bahagia, bercanda, gembira,
tanpa air mata setetespun yang kita keluarkan sebagai moment ‘perpisahan’.
Tapi aku
benci hari esok! Aku benci hari setelah hari ini! Aku benci dengan semua hari
yang tak bisa lagi mempertemukan aku, dan kalian. Aku benci dengan semua
perjalanan yang harus aku tempuh tanpa hadirnya kalian. Aku benci semua saat
dimana aku tak bisa melihat senyum kalian lagi.
Sayangnya, gravitasi menghalangiku. Putaran bumi menambah setiap
detik di hari-hari kita. Seperti lilin yang terus terbakar, tanpa terasa waktu
kita pun tidak tersisa banyak. Sedikit demi sedikit sisa waktu kebersamaan
semakin berguguran. Semua terasa
terburu-buru. Perpisahan pun terasa semakin menakutkan.
No, it’s not a goodbye, cause we believe for
tomorrow
No, it’s not a goodbye, convince yourself we’ll meet again
No, it’s not a goodbye, convince yourself we’ll meet again
Lirik lagu
dari Bondan & Fade2Black itu lagi-lagi menyemangatiku.
Ketahuilah, sahabat. Bagiku, kalian lebih dari sekadar sahabat
yang sangat baik,
yang setia menjadi pendengar kisah suka dukaku, yang punya bahu kuat untuk kusandarkan kepalaku dengan mata sembab karena tangis, yang tanpa pamrih mengulurkan tangan agar aku bangkit kembali, yang bersedia menjadi penopang agar aku tetap sanggup berdiri, dan yang selalu menjadi penyemangat untukku jalani hidup.
yang setia menjadi pendengar kisah suka dukaku, yang punya bahu kuat untuk kusandarkan kepalaku dengan mata sembab karena tangis, yang tanpa pamrih mengulurkan tangan agar aku bangkit kembali, yang bersedia menjadi penopang agar aku tetap sanggup berdiri, dan yang selalu menjadi penyemangat untukku jalani hidup.
Ah, terlalu banyak makna dan arti dari kalian yang tidak bisa
aku definisikan melalui kata-kata. Yang jelas, kalian terlalu berharga untuk
ada dihidupku. Dan terlalu harus mensyukuri akan karunia terindah yang Tuhan beri dihidupku melalu
kalian, sahabat tercinta.
Tapi apa memang
persahabatan bisa kendur karena jarak? Aku yakin inti persahabatan tentu tidak
rusak, tapi jarak dan tempat tidak bisa berdusta, berpisah secara fisik bisa
merenggangkan keintiman persahabatan karena tidak lagi disirami oleh pertemuan,
canda, dan diskusi.
No no not yet cause it’s not a goodbye now
Believe me, we’ll meet again, someday or somehow
Bagai laju lokomotif, perlahan sampai tujuan
Ini bukan akhir tapi awal dari perjalanan
Believe me, we’ll meet again, someday or somehow
Bagai laju lokomotif, perlahan sampai tujuan
Ini bukan akhir tapi awal dari perjalanan
Sepenggalan lagu itu lagi.
Selalu bisa saja membuatku rindu pada kalian, sahabat.
I Miss You So Much! And until whenever, will continue to be so
Perpisahan
bukan akhir segalanya, kan? Perpisahan
hanya kiasan! Ya. Ia hanya sebuah kata yang sebenarnya hanya memisahkan kita
untuk sesaat, bukan untuk selamanya. Perpisahan yang hanya memisahkan kita
secara fisik melalui jarak, bukan pada hati.
So,
kita tak perlu takut untuk menghadapi apapun itu yang disebut perpisahan. Tapi
tetaplah jalani! Karena bagaimanapun, yang namanya perpisahan adalah moment
terindah yang tak akan pernah terlupakan. Namun berbeda dengan ‘berpisah’,
hanya kita sendiri yang berhak menentukan pilihan untuk menjalaninya.
No comments:
Post a Comment