Kadang persamaan itu membawa kecocokan bagi sebagian
pasangan. Tapi tak jarang pula bahwa banyak persamaan malah akan membuat
kecocokan itu hilang. Entah mana yang benar, antara banyak kesamaan yang akan
membawa kebahagiaan atau perbedaan justru akan membuat kita saling melengkapi
satu sama lain dan membawa kenyamanan.
Sebenarnya kita itu sama. Kita sama-sama gengsi, sama-sama
jaim, sama-sama labil, dan sama-sama egois.
Tapi disisi lain, kita juga sama-sama saling mencintai, saling
menyayangi, dan saling membutuhkan. Pertikaian sering ada saat kita sama-sama
berbuat salah dan sama-sama malu untuk memulai bicara kemudian meminta maaf.
Aku tahu Tuhan memang adil, kita seringkali mendapat masalah namun pada
akhirnya kita memang ditakdirkan untuk menyelesaikan permasalahan itu
bersama-sama. Kita sama-sama menyukai rasa pedas, kita sama-sama bisa melakukan
olahraga yang paling melelahkan, kita juga sama-sama menyukai warna biru, kita sama-sama menyukai music rock, kita sama-sama suka film horror dan action. Terlalu banyak persamaan antara kita, sayang.
Bahkan bila dijabarkan lebih panjang, mungkin kita akan menemukan lebih banyak persamaan lainnya.
Dalam hidup kita tak hanya memiliki persamaan. Kita juga
memiliki banyak perbedaan. Entah lebih banyak mana perbandingan antara jumlah
persamaan atau perbedaan kita. Kamu menyukai sayur, aku tidak. Aku menyukai novel atau buku sedangkan kamu menyukai alat musik. Aku menyukai pelajaran yang
melibatkan tentang angka, sementara kamu lebih menyukai pelajaran yang tidak melibatkan
angka-angka. Tidak hanya itu, kadang kemampuan
berpikir kita juga berbeda sayang, akan tetapi kita juga sering sepakat dengan pendapat yang sama. Sehingga perbedaan pendapat yang ada bukanlah
menyebabkan pertikaian, tapi justru saling melengkapi.